Senin, 23 Juli 2012

Sejarah Indra Lesmana | Profil Indra Lesmana | Biografi Indra Lesmana | Gambar Indra Lesmana


Indra Lesmana (lahir di Jakarta, 28 Maret 1966; umur 46 tahun) adalah salah satu musisi jazz, produser, komposer, sound engineer dari Indonesia, yang merupakan anak dari tokoh jazz Indonesia, Jack Lesmana dan penyanyi senior Indonesia berdarah Minangkabau pada tahun 60-an Nien Lesmana. Ia adalah adik kandung dari produser film Indonesia, Mira Lesmana dan mantan suami dari salah satu penyanyi Indonesia, Sophia Latjuba. Ia juga pernah menjadi salah satu juri dari Indonesian Idol (2004-2008).



Karier Indra dalam dunia musik dimulai saat usianya baru 10 tahun. Ia tampil bersama ayahnya di Bandung pada bulan Maret 1976 dengan instrumen keyboard. Dua bulan kemudian, bertempat di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Indra bermain keyboards dalam sebuah konser jazz yang melibatkan musisi senior seperti Jack Lesmana, Benny Likumahuwa, dan penyanyi Broery Marantika. Tahun 1978, Indra mulai merekam dan merilis album pertamanya "Ayahku Sahabatku". Sejak awal, gaya bermusik Indra telah banyak dipengaruhi oleh gaya John Coltrane, Miles Davis, Mc Coy Tyner dan Charlie Parker, yang dipelajarinya melalui rekaman mereka.

Tahun 1978, Indra bersama ayahnya berkesempatan pergi ke Australia untuk tampil dalam pekan budaya ASEAN Trade Fair. Saat itulah, atas saran ayahnya, Indra mecoba untuk mengikuti ujian masuk di Conservatorium of Music dan akhirnya diterima. Atas bantuan Kedutaan Australia, Indra mendapatkan beasiswa penuh untuk sekolah di New South Wales Conservatory School of Music di Sydney. Tak hanya itu, Kementrian luar negeri Australia pun memberikan izin menetap bagi Indra dan keluarganya.



Grab The Bookmarketer For Your Site

Biografi Penyanyi Indonesia Bob Tutupoly | Profil Bob Tutupoly | Gambar untuk Bob Tutupoly


Bobby Willem Tutupoly (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 13 November 1939; umur 72 tahun) adalah seorang artis Indonesia. Ia mulai rekaman di Jakarta pada tahun 1965 bersama Pattie Bersaudara. Selanjutnya, ia dikenal dengan lagu-lagu "Lidah Tak Bertulang", "Tiada Maaf Bagimu", "Tinggi Gunung Seribu Janji", dan lain-lain.

Namun ia lebih tertarik menyanyi. Akhirnya ia bergabung Bill Saragih di band The Jazz Riders pada 1960. Pada 1969 ia pergi ke Amerika Serikat dan memimpin sebuah restoran milik Pertamina di kota New York. Setelah kembali ke Indonesia pada 1977, ia menghasilkan lagu "Widuri" yang menjadi terkenal. Ia juga memandu acara kuis di TVRI.


Keluarga

Ketika menjabat sebagai public relation di Restoran Ramayana (NY), Bob berkenalan dengan seorang penari Indonesia bernama Rosmayasuti Nasution (Yosie) yang sedang tampil di tempat tersebut. Bob Tutupoly melamar istrinya pada tahun 1972. Istrinya tersebut merupakan None Jakarta 1972. Pada tanggal 15 April 1977, Bob dan Yosie resmi menjadi suami istri di hadapan petugas catatan sipil.

Pernikahan tersebut dihadiri oleh Adnan Buyung Nasution sebagai saksi atas keluarga Yosie dan Leo Lopusila sebagai saksi dari pihak Bob. Sebelumnya mereka berdua harus menjalani persidangan selama sembilan bulan dikarenakan perbedaan keyakinan yang mereka anut. Putri semata wayang mereka lahir di Jakarta pada tanggal 29 Januari 1978 dan diberi nama Sasha Karina Tutupoly.


Grab The Bookmarketer For Your Site

Profil Krisyanto Mantan Vokalis Jamrud | Biografi Krisyanto | Krisyanto Jadikan Jamrud Rumah Terakhir


Krisyanto (lahir di Bandung, Jawa Barat, 17 Februari 1967; umur 45 tahun adalah pemusik Indonesia beraliran rock. Ia adalah vokalis grup musik cadas Jamrud. Krisyanto sempat keluar dari Jamrud (2007-2011), ia sempat vakum dari kegiatan bermusik, sebelum kemudian aktif kembali dengan mengeluarkan album solo yang kurang sukses (2009). Ia kini memakai nama panggung Kaye. Pada September 2011 Krisyanto sudah menyatakan secara resmi kembali ke Jamrud mulai bulan Oktober 2011 dan akan segera merilis single.


Diskografi
Bersama Jamrud
Nekad (1995)
Putri (1997)
Terima Kasih (1998)
Ningrat (2000)
Sydney 090102 (2002)
BO 18+ (2004)
All Access In Love (2006)
Energi + Dari Bumi & Langit (2012)
Karier Solo "Mimpi" (2009)


Grab The Bookmarketer For Your Site

Sabtu, 14 Juli 2012

Gambar untuk Gombloh | Riwayat Hidup Gombloh | Biografi gombloh



Gombloh (lahir di Jombang, Jawa Timur, 14 Juli 1948–meninggal di Surabaya, Jawa Timur, 9 Januari 1988 pada umur 39 tahun) adalah seorang penyanyi Indonesia. Ia dilahirkan dengan nama asli Soedjarwoto Soemarsono di Jombang.

Masa muda
Gombloh dilahirkan sebagai anak ke-4 dari enam bersaudara dalam keluarga Slamet dan Tatoekah. Slamet adalah seorang pedagang kecil yang hidup dari menjual ayam potong di pasar tradisional di kota mereka. Sebagai keluarga sederhana, Slamet sangat berharap agar anak-anaknya dapat bersekolah setinggi mungkin hingga memiliki kehidupan yang lebih baik. Gombloh menyelesaikan pendidikan sekolah di SMA Negeri 5 Surabaya dan sempat berkuliah di Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember, (ITS) Surabaya, namun tidak diselesaikannya dan memilih menuruti nalurinya untuk bermusik. Gombloh pada kenyataannya tidak pernah berniat kuliah di ITS, ia melakukannya karena kasihan dengan orang tuanya. Ia sering membolos. Kelakuannya ini akhirnya diketahui ayahnya setelah Slamet mendapat surat dari ITS yang memberikan peringatan. Gombloh bereaksi dengan menghilang ke Bali dan bertualang sebagai seniman. Jiwanya yang bebas tidak dapat dikekang oleh disiplin yang ketat dan kuliah yang teratur.




Kematian dan penghargaan
Gombloh meninggal dunia di Surabaya pada 9 Januari 1988 setelah lama menderita penyakit pada paru-parunya. Kebiasaan merokoknya sulit dihilangkan dan ia dikabarkan sering begadang. Menurut salah seorang temannya, beberapa waktu sebelum meninggal, sering kali Gombloh mengeluarkan darah bila sedang bicara atau bersin.
Pada 1996 sejumlah seniman Surabaya membentuk Solidaritas Seniman Surabaya dengan tujuan menciptakan suatu kenangan untuk Gombloh yang dianggap sebagai pahlawan seniman kota itu. Mereka sepakat membuat patung Gombloh seberat 200 kg dari perunggu. Patung ini ditempatkan di halaman Taman Hiburan Rakyat Surabaya, salah satu pusat kesenian di kota itu. Pada tanggal 30 Maret 2005 dalam acara puncak Hari Musik Indonesia III di Jakarta, Gombloh mendapat penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia secara anumerta dari PAPPRI, bersama sembilan tokoh musik lainnya, yaitu: Gombloh, Nike Ardilla, Titiek Puspa, Anggun, Iwan Fals, Ebiet G Ade, Titiek Sandhora, Deddy Dores, Broery Marantika. Lagu-lagu karya Gombloh sempat diangkat dalam penelitian Martin Hatch seorang peneliti dari Universitas Cornell dan ditulis sebagai karya ilmiah yang berjudul "Social Criticsm in the Songs of 1980’s Indonesian Pop Country Singers", yang dibawakan dalam seminar musik The Society of Ethnomusicology di Toronto, Kanada pada 2000.


Grab The Bookmarketer For Your Site

Senin, 02 Juli 2012

Gambar untuk Diah Iskandar | Album Jadul Diah Iskandar | Biografi Diah Iskandar | Profil Diah Iskandar


Diah Iskandar (lahir di Jakarta, Indonesia pada 12 Februari 1947) merupakan seorang penyanyi berkebangsaan Indonesia yang dikenal sebagai "Connie Francis Indonesia".



Karier
Ia tampil Dunia rekaman sejak tahun 1960-an dan menghebohkan karena tampil dengan suara dan gaya duplikat Connie Francis. Pertama kali rekaman di Dimita Record, sebuah album berjudul Bila Kulupa ciptaan A. Usman kemudian di TVRI Stasiun Pusat Jakarta sejak 1963. Pertama kali bersama Band Arulan, kemudian Band Mus Mualim dalam rangka pencarian dana untuk Ganefo. Tahun 1964 tampil bersama Band Buana Suara pimpinan Johnny Swadie, menyanyi bersama Titiek Puspa, Pattie Bersaudara dan lain-lain dan tampil dalam acara Gerak dan Lagu pimpinan Hamid Gruno (alm), bermain musik jazz bersama Mus Mualim dan hingga tahun 1980, sudah tampil di hampir semua acara musik TVRI. Ia meresmikan terbentuknya Orkes Chandra Kirana sebagai persembahan kepada sang ayah yang membaktikan hidupnya bagi dunia musik Indonesia. Orkes Candra Kirana memulai siarannya di TVRI Stasiun Pusat Jakarta, bulan Juni 1980.


Grab The Bookmarketer For Your Site

Artis Dorce Gamalama | Dorce gamalama ganti nama | Profil dorce gamalama



Dorce Gamalama (lahir di Solok, Sumatera Barat, 21 Juli 1963; umur 48 tahun, lahir dengan nama Dedi Yuliardi Ashadi) adalah penghibur Indonesia. Ia telah berkecimpung dalam profesi pelawak, pembawa acara, film, dan musik.

Biografi
Masa Kecil
Ayahnya bernama Achmad dan ibunya Dalifah. Sejak usia satu tahun kedua orangtuanya telah meninggal dunia dan ia diasuh oleh neneknya Siti Darama. Dalam usia dua tahun ia bersama neneknya pindah ke Jakarta.

Karier
Karier musiknya diawali dengan menyanyi bersama kelompok Bambang Brothers waktu ia masih SD. Di SMP ia semakin tidak tertarik pada pelajaran sekolah dan lebih memusatkan perhatian pada karier menyanyi. Selain itu ia juga mulai menyadari kecenderungannya untuk tertarik pada pria. Hal ini juga ia manfaatkan untuk membuat penampilannya di panggung tambah menarik, yaitu melawak dengan berpura-pura menjadi wanita. Ketika itulah ia mendapatkan nama panggilan dari Myrna pemimpin kelompok tari waria Fantastic Dolls, yaitu Dorce Ashadi.




Karena semakin merasa terperangkap dalam tubuh seorang laki-laki, ia kemudian memutuskan untuk operasi ganti kelamin menjadi seorang wanita. Hal ini dilakukannya di Surabaya. Walaupun mendapat tentangan dari berbagai pihak, hal ini juga diberitakan luas oleh media massa dan membuat Dorce semakin terkenal. Setelah muncul di TVRI stasiun daerah Surabaya, ia mulai muncul juga di TVRI pusat Jakarta dan diundang untuk tampil di berbagai kota di Indonesia. Hal ini diikuti oleh film Dorce Sok Akrab dan Dorce Ketemu Jodoh, dan kontrak rekaman.

Berbagai prestasi telah diraih oleh Dorce. Antara lain adalah keberhasilannya masuk dalam daftar presenter papan atas. Bahkan akibat, peluncurkan sembilan album sekaligus hanya dalam waktu lima bulan, Dorce meraih book record Museum Record Indonesia (MURI). Album yang melibatkan 74 artis itu, menempatkan Dorce masuk di posisi 1883 dalam daftar penerima penghargaan MURI.

Menurutnya ia mendapat inspirasi untuk nama Gamalama dari suatu perjalanan untuk menyanyi di Ternate bersama Benyamin Suaeb, di mana ia melihat gunung Gamalama. Setelah naik haji ia juga menambahkan nama Halimatussadiyah. Dorce telah mengadopsi tiga anak, bernama Rizky, Fatimah, dan Khadijah. Dorce pernah tampil setiap hari di Trans TV memandu acara Dorce Show, yang penayangannya sudah dihentikan dan diganti dengan D'Show.


Grab The Bookmarketer For Your Site